Saya bukan apa-apa, bukan Kyai atau Master ESQ, hanya orang bodoh yang ingin pintar bermodalkan akal sehat . Buat saya tak harus menjadi pakar untuk berbagi, tak mesti berjenggot dan berjubah untuk menyerukan kebaikan, semua manusia berderajat sama, kebenaran dan rahmat bukan hak golongan tertentu. Itu prinsip dan pemahaman saya sejak dulu kala sebelum mendengar tentang ESQ.
Berikut opini singkat saya terhadap beberapa statement Mufti Malaysia yang mengklaim ESQ sebagai ajaran sesat . Saya tak akan banyak mengutip dalil-dalil atau referensi, karena tentu semua orang tau, tak sulit mencari segudang dalil Agama untuk membenarkan argumen , cukup nalar dan akal sehat.
1 - Ciri-cirinya, menurut Mufti Malaysia adalah, ESQ mendukung paham liberalisme karena menafsirkan Al-Quran dan As-Sunnah secara bebas.
Jawab:
Tak ada yang salah dengan paham system liberalisme, tak ada system yang menjamin membawa kebaikan umat 100 % , semua tergantung manusianya, di pesantren pun tidak jarang terjadi pencabulan...Di negara ber-ideologi Islam (non liberal) pun seperti Iran atau Saudi, tak berarti kaumnya lebih bermoral ketimbang negara ber-ideologi liberal
Siapa yang melarang tentang bagai mana harus berfikir dan menafsirkan Al-Quran dan As-Sunnah secara bebas..? . Yang salah adalah jika hasil tafsiran mengajarkan keburukan, seperti nyuruh maling. nyuruh berhenti beribadah..etc... FAKTANYA : penganut ESQ memperoleh manfaat yang baik dan tidak menjadi murtad bukan?
2- ESQ mengajarkan bahwa pada dasarnya ajaran seluruh agama adalah benar dan sama.
Jawab :
Seluruh agama memang benar buat penganutnya, dan islam mesti menghormati keyakinan orang , karena mengajarkan kebaikan, harus dibedakan esensi aqidah/iman dan makna kebenaran secara umum , siapa yang memberi hak untuk menghakimi benar-tidaknya keyakinan manusia? , dan lalu dimana letak ayat "Lakum dinukum walyadin"?
3- ESQ juga diangap "menuduh para Nabi mencapai kebenaran melalui pengalaman dan pencarian". Ini sangat bertentangan dengan akidah Islam soal Nabi dan Rasul.
Jawab :
Benarkah ada tuduhan semacam itu...dimana kata-kata tuduhan itu, dan siapa yang berbicara? , dan kenyataanya menurut sejarah memang Rasulullah sejak kecil melalui proses pencarian dan pengalaman sebelum mendapat wahyu Al-qur'an
4- ESQ dituduh telah mencampuradukan ajaran kerohanian bukan Islam dengan ajaran Islam. Mufti juga melihat jika ESQ menekankan konsep 'suara hati' sebagai rujukan utama dalam menentukan baik buruk suatu perbuatan.
Jawab :
... jadi apa-apa mesti membuka kitab suci, kalau saya mau pipis dibawah pesawat terbang mesti cari dulu halal-tidak menurut islam, dan jika menemukan ada orang kafir sedang pipis di bawah pesawat lalu menganggap pipis dibawah pesawat adalah perbuatan orang kafir...? Beranggapan paling mengerti apa yang disukai Allah ..? Beranggapan seolah-olah Allah suatu ketika merancang sebuah sistem sempurna yang praktis dan dan tinggal pakai dan tak perlu lagi berfikir dan berimprovisasi...?
Tanpa perlu saya mencari dalil dari kitab suci ataupun referensi dari para maestro, bahwa kodrat manusia memang mesti selalu belajar menjadi lebih baik dalam segala hal, dan darimanapun sumbernya, entah dari budaya orang barat, orang planet, orang kafir,..etc.
5- ESQ juga dianggap salah karena telah menjadikan logika sebagai rujukan, bukannya Al-Quran dan Hadits.
Jawab :
Jawabanya sama dengan point No.4 diatas
6- Mukjizat juga tidak dipandang di ESQ karena bertentangan dengan keadaan zaman sekarang yang serba logik.
Jawab:
Statement mengada-ada (lemes)
7- ESQ dinilai salah karena menggunakan Kod 19 rekaan dari Rasyad Khalifah untuk menafsirkan Al-Quran. Rasyad Khalifah mengaku sebagai rasul dan membawa agama baru yang dinamakan 'submission'. Teori ini bahkan dipandang lebih tinggi dibanding Al-Quran.
Jawab :
Jawabanya sama dengan point No.4 diatas
8- ESQ menyamakan bacaan Al-fatiha sebanyak 17 kali oleh orang Islam dengan ajaran Bushido Jepang. ESQ dianggap telah menafsirkan makna kalimat syahadat dengan "triple one". Menurut Mufti, itu adalah tafsiran sesat.
Jawab :
Jawabanya sama dengan point No.4 diatas
Artikel lain yang relevan:Hati-hati mengada-ada
" Dan janganlah kamu mengatakan terhadap apa yang disebut-sebut oleh lidahmu secara dusta "Ini halal dan ini haram", untuk mengada-adakan kebohongan terhadap Allah. Sesungguhnya orang-orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah tiadalah beruntung." (Q.S.An Nahl : 116)
“Katakanlah: Tuhanku hanya mengharamkan perbuatan yang keji, baik yang nampak ataupun yang tersembunyi, dan perbuatan dosa, melanggar hak manusia tanpa alasan yang benar, (mengharamkan) mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang Allah tidak menurunkan hujjah untuk itu dan (mengharamkan) mengada-adakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui.” (Al-A’râf: 33)
"Barangsiapa diberi fatwa tanpa ilmu maka dosanya adalah atas orang yang memberi fatwa tersebut. Barangsiapa menganjurkan satu perkara kepada saudaranya seagama sementara ia tahu bahwa ada perkara lain yang lebih baik berarti ia telah mengkhianatinya " - (Hadits)
"Seorang yang berbicara atas nama Allah, maka hendaklah ia berhati-hati agar tidak berbicara tentang Allah tanpa ilmu. Orang yang diangkat sebagai juru bicara Allah haruslah mempersiapkan diri sebaik-baiknya, ia harus menyadari betapa agung kedudukannya tersebut. Hendaklah seorang ulama/pembicara/santri mengetahui siapakah yang ia wakili dalam fatwanya. Dan hendaklah ia sadari bahwa ia akan dimintai pertanggungjawabannya kelak di hadapan Allah Ta'ala"
Oleh sebab itu para ulama Salaf sangat takut mengeluarkan fatwa. Mereka sadar betul kedudukannya serta bahaya bila memang tidak mampu. Mereka tidak mau menjawab pertanyaan-pertanyaan dan tidak mau mengeluarkan fatwa hingga mereka anggap sudah layak untuk berfatwa" , Jangan baru baca dan mengkaji dikit dah dengan lantang membuat fatwa
Waduh.. koq emosional gitu toh, bahasnya..
BalasHapuscoba berpikir dg jernih.. merujuk kembali kpd Al-Quran dan Sunnah, sbg pedoman hidup selaku muslim.
Reference :
1. Ali Imran : 19
2. Al Baqarah : 2
3. Ali Imran : 71
Saya belum mengetahui secara gamblang konsep ESQ jadi no comment aja. Tapi seandainya benar apa yg dituduhkan oleh mufti tsb dan memang ESQ mengajarkan hal tersebut.. wah bahaya memang bisa merusak aqidah umat Islam..
@Anonim
BalasHapusHehe...Saya sama sekali tidak emosional, maaf jika terkesan demikian, itu gaya bicara santai saya saja, saya berlaku begitu karena diluar masalah benar-tidaknya masalah ESQ, apa yang dilakukan mufti itu tidak mendidik umat, terkesan kesombongan iman, memandang sebelah mata...
Mestinya kan jika ada ketidak sesuaian penafsiran bisa di dialog-kan dengan pihak terkait secara demokratis/musyawarah/silaturahiem, bukan langsung berteriak ke publik yang pada akhirnya menciptakan sensasi publik serta ber-implikasi pada propaganda dan perpecahan umat. Saya kira anda pun tau tentang metode dakwah yang baik yang diajarkan Rasulullah.
Pengkajian tafsir selalu dijiwai oleh semangat jamannya, maka wajar jika tercipta banyak perbedaan. Maka cara berkomunikasi, bersosialisasi, bersilaturahiem, yang lebih baik dan bijak adalah yang mesti dikembangkan dan dicontohkan oleh umat muslim, terutama para tokoh panutan...
Menurut saya gitu...terima kasih masukannya
Luruskan ESQ!
BalasHapushttp://www.facebook.com/topic.php?uid=135886936444291&topic=132
1. Ary Ginanjar yang mencetuskan model ESQ Training ini tidak mau mengatakan kalau ESQ Model yang diasuhnya adalah lembaga da‘wah atau sebagai kegiatan da‘wah, padahal training yang diselenggarakan tidak lepas dari ayat-ayat al-Qur’an dan hadits-hadits Nabi Shallallahu alaihi
wasallam, bahkan ada kutipan-kutipan perkataan shahabat nabi Shallallahu alaihi wasallam. Kenyataan ini ternyata berlawanan dengan yang tertera di dalam buku saku ESQ Model yang dibagikan kepada peserta secara gratis, sebagai berikut “ Tiada hari tanpa da‘wah” yang kemudian dikutip pula ayat al-Qur’an 125 dari Surah al-Nahl.
Di sela-sela trainingnya di hadapan para peserta dan pada saat emosi dan spritual para peserta tersentuh Ary mengatakan ‘ini bukan sekedar
training!’. Ia ucapkan lebih dari sekali.
Namun hal ini tidak masalah, apakah ESQ Model itu disebut lembaga da‘wah atau bukan, akan tetapi jujur itu lebih baik ! Atau memang ada sesuatu
hal yang terselubung di balik ESQ Model ini.
Wallahu a‘lam.
2. Setiap suasana emosi dan ektasi, dzikir dan do‘a selalu diiringi dengan lantunan musik lembut, dengan maksud agar bisa mencapai pada titik alpha, tutur Ary. Bahkan dentuman suara musik yang selalu mengawali acara training pun sampai membuat jantung terasa sakit, sehingga tidak mungkin acara-acara seperti ini diselenggarakan di masjid-masjid. Ia memang pantas kalau disenggarakan di hotel-hotel? Cara-cara seperti ini merupakan kebiasaan dan sunnah kaum nasrani yang kita dilarang oleh Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam mengikutinya.
Dalam kaedah ushul disebutkan: tujuan tidak boleh menghalalkan segala cara.
3. Bershalawat sambil nyanyi pun dilakukan, bahkan Haddad Alawi yang berfaham Syi’ah yang sangat anti bershalawat kepada para shahabat Nabi menjadi bintang tamu. Dalam shalawatnya Alawi tidak pernah menyebut para shahabat Nabi.
4. Shalawat sambil menyanyi pun dianggap sebagai pengamalan terhadap perintah bershalawat kepada nabi yang tertera di dalam surah al-Ahzab.
5. Shalawat kepada nabi Shallallahu alaihi wasallam itu artinya memohon kepada Allah, berdo‘a kepada- Nya agar rahmat, kedudukan yang mulia di sisi- Nya dianugerahkan kepada Nabi Muhammad, Shallallahu alaihi wasallam. Oleh karena shalawat adalah do‘a, maka do‘a harus dilakukan sebagai mana do‘a lainnya, bukan dengan bernyanyi…..! Para sahabat Nabi Shallallahu alaihi wasallam, para tabi‘in dan para pemuka imam Madzhab yang empat yang sudah tidak diragukan kecintaan mereka kepada nabi Shallallahu alaihi wasallam tidak pernah bershalawat dengan cara bernyanyi.
6. Nuansa sufistik pun sangat kental dalam trining ESQ ini,dzikir Lâ ilâha illalloh bersama sambil geleng-geleng kepala dengan suara nyaring pun dilakukan dan dipimpin oleh Ary sendiri.
7. Tafsir batiniy terhadap rukun iman dan rukun Islam pun sangat kental, terutama dalam menfasirkan surat al-Fatihah dan ritual haji, sebagaimana akan disebutkan di bawah.
8. Ketika peserta sudah berada dalam kondisi tersentuh spiritualitasnya mereka disuruh sujud dan minta ampun dan ada juga yang bertakbir histeris. Sujud apa ini? Tidak jelas…… Sehabis sujud kadang diselingi dengan teriyakan yel-yel ESQ, Mars ESQ atau senam erobic atau lainnya.
9. Untuk menambah suasana histeris, petugas menghampiri peserta yang histeris menangis dan memperdengarkannya kepada halayak melalui pengeras suara! Harus seperti inikah melatih dan mengasah ESQ para peserta ?
10. Tafsir sufi (batiniy, isyaariy) terhadap surah al-fatihah pun terjadi, seperti ihdinas shirâthal mustaqîm (Ihdinâs dengan H besar, yang harus dibunyikan dari dalam perut diartikan “menunjukkan
kesungguhan dalam beraksi” dan ayat-ayat sebelum dan sesudahnya di
artikan secara paksa agar sesuai dengan jiwa managemen perusahaan.
ESQ Perlu diluruskan! silahkan baca!
BalasHapushttp://www.facebook.com/topic.php?uid=135886936444291&topic=132
1. Ary Ginanjar yang mencetuskan model ESQ Training ini tidak mau mengatakan kalau ESQ Model yang diasuhnya adalah lembaga da‘wah atau sebagai kegiatan da‘wah, padahal training yang diselenggarakan tidak lepas dari ayat-ayat al-Qur’an dan hadits-hadits Nabi Shallallahu alaihi
BalasHapuswasallam, bahkan ada kutipan-kutipan perkataan shahabat nabi Shallallahu alaihi wasallam. Kenyataan ini ternyata berlawanan dengan yang tertera di dalam buku saku ESQ Model yang dibagikan kepada peserta secara gratis, sebagai berikut “ Tiada hari tanpa da‘wah” yang kemudian dikutip pula ayat al-Qur’an 125 dari Surah al-Nahl.
Di sela-sela trainingnya di hadapan para peserta dan pada saat emosi dan spritual para peserta tersentuh Ary mengatakan ‘ini bukan sekedar
training!’. Ia ucapkan lebih dari sekali.
Namun hal ini tidak masalah, apakah ESQ Model itu disebut lembaga da‘wah atau bukan, akan tetapi jujur itu lebih baik ! Atau memang ada sesuatu
hal yang terselubung di balik ESQ Model ini.
Wallahu a‘lam.
2. Setiap suasana emosi dan ektasi, dzikir dan do‘a selalu diiringi dengan lantunan musik lembut, dengan maksud agar bisa mencapai pada titik alpha, tutur Ary. Bahkan dentuman suara musik yang selalu mengawali acara training pun sampai membuat jantung terasa sakit, sehingga tidak mungkin acara-acara seperti ini diselenggarakan di masjid-masjid. Ia memang pantas kalau disenggarakan di hotel-hotel? Cara-cara seperti ini merupakan kebiasaan dan sunnah kaum nasrani yang kita dilarang oleh Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam mengikutinya.
Dalam kaedah ushul disebutkan: tujuan tidak boleh menghalalkan segala cara.
3. Bershalawat sambil nyanyi pun dilakukan, bahkan Haddad Alawi yang berfaham Syi’ah yang sangat anti bershalawat kepada para shahabat Nabi menjadi bintang tamu. Dalam shalawatnya Alawi tidak pernah menyebut para shahabat Nabi.
4. Shalawat sambil menyanyi pun dianggap sebagai pengamalan terhadap perintah bershalawat kepada nabi yang tertera di dalam surah al-Ahzab.
5. Shalawat kepada nabi Shallallahu alaihi wasallam itu artinya memohon kepada Allah, berdo‘a kepada- Nya agar rahmat, kedudukan yang mulia di sisi- Nya dianugerahkan kepada Nabi Muhammad, Shallallahu alaihi wasallam. Oleh karena shalawat adalah do‘a, maka do‘a harus dilakukan sebagai mana do‘a lainnya, bukan dengan bernyanyi…..! Para sahabat Nabi Shallallahu alaihi wasallam, para tabi‘in dan para pemuka imam Madzhab yang empat yang sudah tidak diragukan kecintaan mereka kepada nabi Shallallahu alaihi wasallam tidak pernah bershalawat dengan cara bernyanyi.
BalasHapus6. Nuansa sufistik pun sangat kental dalam trining ESQ ini,dzikir Lâ ilâha illalloh bersama sambil geleng-geleng kepala dengan suara nyaring pun dilakukan dan dipimpin oleh Ary sendiri.
7. Tafsir batiniy terhadap rukun iman dan rukun Islam pun sangat kental, terutama dalam menfasirkan surat al-Fatihah dan ritual haji, sebagaimana akan disebutkan di bawah.
8. Ketika peserta sudah berada dalam kondisi tersentuh spiritualitasnya mereka disuruh sujud dan minta ampun dan ada juga yang bertakbir histeris. Sujud apa ini? Tidak jelas…… Sehabis sujud kadang diselingi dengan teriyakan yel-yel ESQ, Mars ESQ atau senam erobic atau lainnya.
9. Untuk menambah suasana histeris, petugas menghampiri peserta yang histeris menangis dan memperdengarkannya kepada halayak melalui pengeras suara! Harus seperti inikah melatih dan mengasah ESQ para peserta ?
10. Tafsir sufi (batiniy, isyaariy) terhadap surah al-fatihah pun terjadi, seperti ihdinas shirâthal mustaqîm (Ihdinâs dengan H besar, yang harus dibunyikan dari dalam perut diartikan “menunjukkan
BalasHapuskesungguhan dalam beraksi” dan ayat-ayat sebelum dan sesudahnya di
artikan secara paksa agar sesuai dengan jiwa managemen perusahaan.
11. Demikian pula tafsir terhadap ritual haji. Bahkan tiga hari pertama dari training terkesan diartikan sebagai prosesi wuquf, yang dalam ESQ training berwujud ZMP, sedangkan hari keempat sebagai prosesi thawaf dan sa‘i. Thawaf dan Sa‘i diartikan sebagai simbol kerja keras (total action).
Yang lebih nyeleneh lagi adalah pada hari keempat ada simulasi sa‘i dan thawaf yang tidak hanya sekedar simulasi, melainkan benar-benar harus dirasakan seperti melontar jumroh, sa‘i dan thawaf di Ka‘bah yang harus dilakukan dengan ikhlas dan dengan niat yang sebenarnya .
Melontar diartikan membuang sifat-sifat buruk yang ada pada diri, dan yang dilempari pun adalah gambar makluq yang menyeramkan (syetan) yang telah disediakan panitia, berikut batu kerikil imitasinya. Sa‘i dan thawaf diartikan sebagai simbol kerja keras (total action). Seusai Sa‘I di tempat training, maka peserta harus melakukan thawaf di tempat yang sama dengan mengelilingi Ka‘bah buatan. Ini benar-benar ajaran sufi yang menyimpang.
12. Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam tidak pernah mengajarkan hal-hal seperti itu kepada para shahabatnya. Bahkan, Umar bin Khatthab, Radiyallahu anhu (yang selalu mendapat ilham) pada saat melaksnakan ibadah haji di masa ke-Khalifah-annya tidak pernah mempunyai pehaman
seperti itu. Malah saat beliau akan mengecup Hajar Aswad beliau berkata: Hai hajar Aswad, aku tahu bahwa kamu tidak bisa memberi menfaat dan tidak pula dapat mendatangkan mudarat. Kalau saja bukan karena aku telah melihat Rasulullah mengecupmu niscaya aku tidak akan mengecupmu.
13. Sebelum mereka melakukan ibadah haji pun sudah “total action”, bahkan mengerahkan semua kemampuan dalam beramal dengan semangat ikhlas dan ihsan sudah mereka sadari sebagai tuntutan tauhid dan ketulusan mengabdi kepada Allah swt, jauh sebelum mereka mengenal ibadah haji.
14. Dengan empat hari itu terkesan bahwa ajaran Islam sudah lengkap dan sempurna, maka ayat 3 suarah al-Ma’idah pun dibacakan sebagai tanda sempurnanya ajarannya. Dengan demikian ESQ Training mengesankan bahwa Islam ala ESQ itulah cerminan Islam sejati. Kesan ini pun lebih nampak
BalasHapuslagi dengan dibuatnya kartu alumni bagi para peserta yang telah mengikuti training selama 4 hari, yang dengan kartu itu peserta dapat mengechas kembali iman mereka, sekalipun beberapa alumni sedang ‘ngechas’ yang kami wawancarai mengatakan “kami tidak menangis seperti waktu dulu saat training, karena tidak ada yang baru lagi bagi kami”.
15. Bagi Ary, sumber utama kebenaran adalah suara hati. Kebenaran ‘Suara hati’ bagi Ary di atas kebenaran al-Qur’an dan hadits Nabi Shallallahu alaihi wasallam. Berikut ungkapnya: “Pergunakanlah suara hati anda yang terdalam sebagai sumber kebenaran, …..” Lebih lanjut ia mengatakan: “…., dan ayat-ayat Al Qur’an sebagai dasar berpijak (legitimasi). Dan yang terpenting adalah legitimasi suara hati anda sendiri, sebagai nara sumber kebenaran sejati” (Lihat: Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosi dan Spiritual. Hal. Liv).
Suara hati dalam bahasa kaum sufi sering disebut dengan Dzauq (rasa hati) yang pada prinsipnya sama, yaitu sumber kebenaran sejati. Maka tidak heran kalau dari mulut mereka kita dengar ungkapan “haddatsanii robbii ‘an nafsii” (Tuhan ku menginformasikan kepada ku melalui jiwa ku). Juga ungkapan: “kalian belajar kepada orang yang sudah mati,
sedangkan kami belajar langsung kepada Yang Maha Hidup”.
16. Keyakinan Ary yang lebih rancu dan sangat berbahaya lagi adalah ungkapannya bahwa Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam dalam kepribadiannya sebagai Rasul yang sekaligus sebagai pemimpin abadi sangat mengandalkan logika dan suara hati. Berikut ungkapannya: “Itulah
tanda bahwa Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam merupakan nabi penutup, atau yang terakhir, yang begitu mengandalkan logika dan suara hati, …….” (Lihat buku Rahasia Sukses …. ESQ, hal. 100).
Padahal kita kaum muslimin meyakini bahwa Nabi Shallallahu alaihi
wasallam selalu bersandar kepada wayu ilahi yang diturunkan melaui
Jibril. Wahyu ilahi bukan suara hati!
17. Bisakah Ary membedakan mana suara Tuhan dan mana suara syetan! Saya hawatir akan muncul Mirza Ghulam Ahmad abad 21 dan Lia Aminuddin baru lagi ! Apa lagi Ary mulai dan sering mengutarakan hal-hal ganjil, seperti melihat cahaya yang ia yakini Allah, dan merasa ada hantaman angin di wajahnya sehabis memberikan materi trainingnya, yang ia yakini hembusan angin malaikat ! Subhanallah!!
BalasHapus18. Misteri Graha 165. Adalah graha yang dirancang untuk pusat Training ESQ. Setelah uji kelayakan tanah, ternyata tanah ini serupa kwalitasnya dengan tanah di Mekkah, maka Graha ESQ merupakan satu- satunya bangunan pencakar langit di Ibu kota yang dibangun tidak menggunakan pondasi pancang. Hal ini dianggap sebagai ‘karomah’ bagi Ary dan ESQ-nya.
Sample tanahnya pun dibuat cindera mata yang dipersembahkan kepada salah seorang tokoh di antar peserta training.
Graha ini pun dalam rencananya dilengkapi dengan satu ruang samedi (pertapaan) khusus bagi para alumni ESQ yang terletak di paling puncak bangunan. Ia bukan mushalla dan bukan juga masjid. Sebab mushalla sudah di sediakan di lantai bawah. Hal ini diungkapkan oleh Ary sendiri pada saat mengenalkan program pembangunan Graha 165 guna mendapatkan dukungan dana dari para peserta.
Dalam Islam tidak ada samedi atau pertapaan. Bahkan, apa yang pernah dilakukan Nabi Shallallahu alaihi wasallam di gua Hira’ sebelum diangkat menjadi Nabi, beliau tidak pernah menganjurkannya kepada ummatnya dan tidak pernah pula dilakukan oleh seorang pun di antara shahabatnya. Islam hanya mengajarkan i‘tikaf yang hanya bisa dilakukan di masjid-masjid.
19.Ayat-ayat al-Qur’an sering diartikan tidak pada tempat atau maksud yang sesungguhnya, hal ini banyak terdapat di dalam buku monumentalnya. Seperti ayat Q.S 40 Surat al-Mu’minun, ayat 17, “Hari ini setiap orang mendapat balasan menurut usahanya. Hari ini tiada kezaliman. Allah sungguh cepat membuat perhitungan”. Ary jadikan ayat ini sebagai legitimasi terhadap hadiah yang diberikan kepada seorang karyawan berinisial “DS” oleh atasannya yang di luar dugaan sebelumnya, karena telah melakukan suatu pekerjaan tanpa mengharapkan sesuatu apapun. (Lihat kisahnya pada halaman 52 dari buku ESQ). Padahal ayat di atas berkenaan dengan pembalasan Allah di hari akhirat kelak, yaitu pada yaumul hisab.
17. Bisakah Ary membedakan mana suara Tuhan dan mana suara syetan! Saya hawatir akan muncul Mirza Ghulam Ahmad abad 21 dan Lia Aminuddin baru lagi ! Apa lagi Ary mulai dan sering mengutarakan hal-hal ganjil, seperti melihat cahaya yang ia yakini Allah, dan merasa ada hantaman angin di wajahnya sehabis memberikan materi trainingnya, yang ia yakini hembusan angin malaikat ! Subhanallah!!
BalasHapus18. Misteri Graha 165. Adalah graha yang dirancang untuk pusat Training ESQ. Setelah uji kelayakan tanah, ternyata tanah ini serupa kwalitasnya dengan tanah di Mekkah, maka Graha ESQ merupakan satu- satunya bangunan pencakar langit di Ibu kota yang dibangun tidak menggunakan pondasi pancang. Hal ini dianggap sebagai ‘karomah’ bagi Ary dan ESQ-nya.
Sample tanahnya pun dibuat cindera mata yang dipersembahkan kepada salah seorang tokoh di antar peserta training.
Graha ini pun dalam rencananya dilengkapi dengan satu ruang samedi (pertapaan) khusus bagi para alumni ESQ yang terletak di paling puncak bangunan. Ia bukan mushalla dan bukan juga masjid. Sebab mushalla sudah di sediakan di lantai bawah. Hal ini diungkapkan oleh Ary sendiri pada saat mengenalkan program pembangunan Graha 165 guna mendapatkan dukungan dana dari para peserta.
Dalam Islam tidak ada samedi atau pertapaan. Bahkan, apa yang pernah dilakukan Nabi Shallallahu alaihi wasallam di gua Hira’ sebelum diangkat menjadi Nabi, beliau tidak pernah menganjurkannya kepada ummatnya dan tidak pernah pula dilakukan oleh seorang pun di antara shahabatnya. Islam hanya mengajarkan i‘tikaf yang hanya bisa dilakukan di masjid-masjid.
19.Ayat-ayat al-Qur’an sering diartikan tidak pada tempat atau maksud yang sesungguhnya, hal ini banyak terdapat di dalam buku monumentalnya. Seperti ayat Q.S 40 Surat al-Mu’minun, ayat 17, “Hari ini setiap orang mendapat balasan menurut usahanya. Hari ini tiada kezaliman. Allah sungguh cepat membuat perhitungan”. Ary jadikan ayat ini sebagai legitimasi terhadap hadiah yang diberikan kepada seorang karyawan berinisial “DS” oleh atasannya yang di luar dugaan sebelumnya, karena telah melakukan suatu pekerjaan tanpa mengharapkan sesuatu apapun. (Lihat kisahnya pada halaman 52 dari buku ESQ). Padahal ayat di atas berkenaan dengan pembalasan Allah di hari akhirat kelak, yaitu pada yaumul hisab.
BalasHapus20. ESQ Model yang dicetus oleh Ary nampaknya menganut faham pluralisme agama. Hal itu tampak dari ungkapan salah seorang Prof.UI yang menjadi salah satu petinggi ESQ dalam sambutannya pada acara penutupan training. Bahkan, Prof. Dr. Komaruddin Hidayat yang menganut faham pluralis pun digandeng dan ditetapkan sebagai salah satu anggota sidang redaksi Majalah Nebula-nya ESQ yang dipimpin oleh Ary.
Faham pluralisme agama sudah difatwakan haram oleh majlis Ulama Indonesia tahun lalu, bahkan para ulama-ulama Islam sebelumnya menegaskan bahwa orang yang meyakini agama selain Islam benar adalah murtad.
21.Bagi para peserta yang selama ini belum pernah menangis karena takut kepada Allah, dan belum pernah merenungkan ayat-ayat al Qur’an dan ayat-ayat kauniyah, ESQ Training adalah segala-galanya. Bahkan akan berkesimpulan “ESQ Training” adalah jalan hidupnya. Dan bagi yang sudah pergi haji bersama group “ESQ Training” pun akan timbul rasa bahwa tidak sempurna bila tidak beribadah haji bersama group “ESQ Training”.
Tidak begitu halnya bagi orang yang sudah biasa dekat kepada Allah dan mengenal keagungan, kebesaran dan rahmat-Nya, ESQ Training itu biasa-biasa saja. Bahkan, bagi orang yang pernah tafaqquh fiddin dengan benar yang bersumber kepada al-Qur’an dan Sunnah secara komprehensif dan integral, ESQ Training perlu diluruskan.
22. Pengkultusan terhadap Ary dan ESQ-nya kini mulai kental terasa, dan jika tidak segera diwaspadai dan Ary tidak siap diberi nasihat dan selalu bersikap ZMP yang didengungkannya, maka tidak mustahil kalau “ESQ Training” akan menjadi agama baru bagi bangsa Indonesia. Apa lagi Ary dengan ESQ nya mendapat respon dari pemerintah, bahkan mereka yang ikut dalam training pun bukan sembarang orang, melainkan para petinggi negara!
BalasHapus23. Dalam mengartikan al-Asma’ul Husna dan dalam upaya merefleksikannya di dalam dunia bisnis dan leadership banyak disalahartikan dan
dipaksakan agar sesuai dengan keinginan Ary.
Seperti nama “al-aakhir” diartikan Allah bersifat visioner, dan akhlaq yang harus diambil adalah manusia harus memiliki visi.
Al-jaami’ yang berarti Maha Penghimpun, Ary merefleksikannya dalam arti keharusan “kerjasama”. Dan masih banyak lagi nama-nama Allah lainnya yang disalahartikan. Di dalam menanamkan asma’ul Husna ini Ary mengutip hadits palsu yang sering dipakai oleh kaum sufi untuk menanamkan
ajarannya, yaitu: takhallquu biakhlaaqil-llah (berakhlaqlah dengan
akhlaq-akhlaq Allah).
Al-Matin: akhlaq yang harus diambil adalah sikap selalu berdisiplin. Kalau al-mutakkabbir yang ditiru atau diambil apanya ? Atau diartikan Yang Maha Pembesar, lalu kita berupaya ingin menjadi orang- orang pembesar?
Kalau al-hamiid apa direfleksikan kepada upaya keras agar kita menjadi orang terpuji seperti Dia, sehingga pujian mengarah kepada kita? Lalu kalau Allah adalah al-Khaliq, maka yang ditiru adalah sifat berkreasinya! Sehingga ketika memahami al-asma’ul husna terdapat pemahaman yang kontradiksi antara merefleksikan nama-nama Allah tersebut pada diri kita, sehingga kita berbuat (bersikap dan bertindak) seperti Allah (sebagai subject), dengan merefleksikannya pada diri kita sehingga kita menjadi object. Seperti pada al-jaami‘ dan al-Khaliq. Sebaiknya saudara Ary tidak memaksakan ayat, hadits atau pun nama Allah agar bisa sesuai dengan kehendak dirinya. Bacalah buku-buku para ulama berkenaan dengan masalah ini, lalu hayatilah!
Dalam masalah ini, kadang apa yang ditulis oleh Ary dalam
bukunya,berbeda dengan yang ia sampaikan saat training.
24.Rukun iman juga mengalami tafsiran pemaksaan dari Ary, agar ESQ Training nya bisa dikatakan berdasarkan rukun iman (Mental Building). Untuk itu, rukun iman hanya difahami dengan pemahaman-pemahaman yang bisa diarahkan menjadi sebagai prinsip-prinsip leadership, tidak komprehensif. Demikian pula rukun Islam yang diartikan sebagai landasan ketangguhan pribadi. Syahadat rasul terkesan hanya shalawat nya sebagai bukti cinta kepada Rasul, bukan bagaimana menjadikan sunnahnya sebagai pegangan dan pedoman. Yang diambil hanya yang berkaitan dengan
ke-leadership-annya saja.
25. Rujukan dan sandaran Ary dalam penulisan bukunya adalah buku-buku yang bermasalah, seperti Sejarah Kehidupan Nabi yang ditulis oleh M. Haikal, juga tulisan Ali Syariati yang menganut faham syi‘ah.
26. Hadits-hadits palsu yang biasa menjadi rujukan kaum sufi pun
BalasHapusdijadikan sandaran ESQ Model-nya Ary, baik dalam buku yang pertama
maupun dalam buku yang kedua. Sebut saja misalnya hadits palsu: Apabila engkau mengenal siapa dirimu, maka engkau mengenal siapa tuhannya, yang dalam terjemah letterlegnya sebagai berikut: Barangsiapa mengenal dirinya, maka ia telah mengenal tuhannya.
Hadits palsu ini telah menyeret kepada faham menunggal ing kawulo gusti (ittihaad, menyatu dengan Tuhan) dalam kalangan kaum sufi, dan ini pun terjadi dalam faham Ary. Setelah ia mengutip tulisan Ali Syari‘ati yang mengandung faham ittihad, Ary kemudian menyempurnakannya dengan apa yang ia sebut “untaian kata mutiara Syamsi Thabriz” yang berbunyi sebagai berikut: “Ka‘bah adalah pusat dunia. Semua wajah menghadap ke Ka‘bah. Tengoklah. Lihat ! Setiap orang menyembah jiwa masing-masing”.
Faham sesat inilah yang dianut oleh al-Hallaj dan Syeikh Siti Jenar, yang aromanya sangat kental di dalam ESQ Model-nya Ary.
27. Begitu pula atsar-atsar palsu banyak dimuat dalam bukunya, seperti atsar (ucapan shahabat nabi atau tabi‘in), seperti atsar yang dinisbatkannya kepada Umar bin Khatthab, Radiyallahu anhu berikut: Hatiku telah melihat Tuhanku karena hijab (tirai) telah terangkat oleh taqwa. Barangsiapa yang telah terangkat hijab (tirai) antara dirinya dengan Allah, maka jadi jelaslah di dalam hatinya akan gambaran kerajaan bumi dan kerajaan langit”. (Lihat Buku Saku ESQ).
Dalam kutipan-kutipan seperti ini Ary sama sakali tidak bersandar kepada rujukan-rujukan primer, melainkan mengekor kepada tokoh-tokoh sufi dan orang-orang yang tidak jelas ke-Islam-annya.
Maklum, Ary bukan seorang pakar dalam ilmu Agama, melainkan seorang pebisnis tulen. Tetapi ia berani berbicara tentang masalah agama, bahkan dalam hal-hal yang sangat prinsip dalam agama. Semoga Allah memberi hidayah kepada kita semua. Amin.
Masih banyak lagi catatan-catan yang seharusnya dituangkan disini untuk dijadikan bahan kajian dan kritikan yang membangun, bukan untuk
menyudutkan atau mencemarkan nama baik Ary Ginanjar.
Buku “Rahasia Sukses…… ESQ” karya Ary yang diberi pengantar oleh sejumlah tokoh itu banyak memuat kejanggalan dan hadits-hadits palsu, menempatkan ayat-ayat al-Qur’an bukan pada tempatnya, harus dikaji ulang dan dikritisi secara obyektif, sebagai wujud tawaashaw bil haqq.
Sebaiknya, setiap para alumni Training ESQ Model-nya Ary jangan menutup diri untuk belajar Islam lebih jauh, dan jangan mengkultuskan ESQ Model-nya Ary. Anda hendaknya tahu dan menyadari bahwa kelezatan spiritual yang anda rasakan dalam training ESQ itu sama sekali tidak menunjukkan kebenaran ESQ Model, sebab hal seperti bisa anda temukan di semua kelompok faham, bahkan di semua agama dan berbagai aliran kepercayaan!
Nabi Muhammad, Shallallahu alaihi wasallam dan para sahabatnya telah menghayati sedalam-dalamnya ajaran Islam, sampai pada tingkat ihsan yang paling tinggi, maka bercerminlah kepada mereka, dan cermin itu ada di dalam sunnah Rasulullah Muhammad Shallallahu alaihi wasallam.
To : cj
BalasHapusSebelumnya terimakasih banyak masukannya, Langsung saja pada statement saya pribadi:
1- Saya sama-sekali bukan seorang praktisi ESQ, melainkan hanya membaca bukunya dan mengambil point-point positif didalamnya. sehingga tidak tau persis seluk-beluk yg mengarah ke ESQ center sana, gedungnya pun saya belum pernah lihat.
2- Alasan saya ikut membantu menyebarkan ESQ adalah pengetahuan, buat saya pengetahuan sah saja belajar dari manapun, dan nanti disaring dengan aqidah.
3- Hal-hal aneh seperti yg tersebut dalam point 8. diatas saya tidak tau apakah benar begitu atau tidak, jadi saya no komen , demi menjaga su'udzon dan fitnah.
4- Saya hanya ber-argumen pada 8 point yang tersebut dalam posting artikel ini, yang lain tidak. dalam ebook ESQ yg saya salin juga tak mengandung hal-hal aneh seperti yang anda berikan diatas, intinya saya berorientasi pada hal positifnya.
5- Bagaimanapun saya tidak setuju dan membenarkan cara-cara seperti yang dilakukan oleh Mufti itu, siapapun dia, karena akan ber-implikasi kepada propaganda dan perpecahan umat, kasian saudara2 kita yang sedang belajar mendalami agama pada tingkat dasar, tentu mereka akan bingung, jika para Ulama/panutan meneriakan tafsirnya sendiri-sendiri dan saling menjatuhkan. dan lagi saya tidak menemukan ajaran Rasulullah yg mengajarkan cara dakwah seperti itu. intinya saya tidak setuju caranya
itu saja, wasalam
Saya ga peduli apa ESQ itu sesat apa ngga. Cuma yang saya sayangkan adalah koq kenapa untuk mencapai kesadaran diri biayanya mahal banget. Selain itu, ESQ mengajarkan untuk berempati thdp orang2 yg kurang mampu, tapi kenapa training2nya selalu diadakan di hotel2 dengan fasilitas 'wah'. Bukankah ini justru menutup mata hati peserta untuk bisa merasakan betapa ga nyamannya hidup kaum proletar? Ironis, setelah "menangis", "merengek" minta ampunan Allah, setelah itu having lunch dengan menu makanan hotel berbintang. Lalu kenapa pula ajaran2 Islam koq dicampuradukkan sama ajaran bushido? Untunglah saya waktu mengikuti training saya bersikap apatis. Jadi saya belum ter"brainwashed". Wassalaam.
BalasHapussebenarnya n andaikata kebanyakan orang2 islam mau benar2 mempelajari n mengamalkan Al quran n al hadist ga perlu tuh yang namanya ESQ, justru saya kawatir buat mereka mereka yang sudah merasakan dampak positif dari ESQ, malah akan jauh dari Al quran n Hadist, yang mereka jadikan pedoman hidup malah buku2 ESQ,.... yang dia baca malah buku2 mas Ary bukan al Quran n hadist .....Saya sebagai insan awam yang peduli terhadap sesama muslim..... memang kurang setuju
BalasHapusTo Surya:
BalasHapusKalau gitu sekalian aja, jangan baca koran, majalah, nonton tv, video...pokoknya jangan baca, totnton, dan pelajari apapun selain Al-Qur'an... biar lebih afdol toh..?
Agama merupakan pedoman hati, dengan agama diharapkan orang memperoleh ketentraman lahir-bathin , untuk apa dipersulit? , biarkan orang menerapkan ajaran sesuai pemahamannya masing2, selama tidak menyimpang dari norma2, tak perlu terlalu mendikte orang mesti begini-begitu, lebih baik intropeksi diri, apakah diri kita sendiri sudah 100% memahami kebenaran sebelum menjustifikasi orang lain...?
Hati2 dengan sifat Ujub
Yaa Allah.... kenapa? Kenapa manusia terlalu sombong dengan akal mereka? mengapa mereka terlalu sombong untuk kembali pada jalurmu?Yaa Allah terimalah taubatku dan bantulah aku.... bantulah aku mengurangi kesedihan Rasulmu yang melihat kekeliruan kebanyakan ummatnya dizaman berdarah ini...
BalasHapusSekarang kalian menangis, hanya karena Allah mengambil apa yang kalian bangun dengan darah tanpa menangisi perbuatan kalian dan apa yang kan terjadi di akhirat kelak terhadap masing-masing dari kalian, sedang disini aku menangisi apa-apa yang tak kalian ketahui dan kalian hindari, apa yang kalian hindari? Allah dan Rasulnya? sekarang kuminta masing-masing dari kalian mengakui itu semua pada diri kalian masing-masing...
Sekarang kuminta kalian semua kembali pada Ajaran yang sudah diajarkan ketika leluhurku datang untuk menyebarkan agama Islam ke Bumi Nusantara ini, ataukah kalian terlalu takut melihat kebenaran?
@Muhammad
BalasHapusMemangnya anda merasa lebih mengerti kebenaran dari orang-orang lain ya? , merasa lebih disukai Allah ya? , merasa lebih cerdas dan jago menerjemahkan kitab ya?
Jadi siapa yang sombong dan suudzon?
" Dan janganlah kamu mengatakan terhadap apa yang disebut-sebut oleh lidahmu secara dusta "Ini halal dan ini haram", untuk mengada-adakan kebohongan terhadap Allah. Sesungguhnya orang-orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah tiadalah beruntung." (Q.S.An Nahl : 116)
BalasHapus“Katakanlah: Tuhanku hanya mengharamkan perbuatan yang keji, baik yang nampak ataupun yang tersembunyi, dan perbuatan dosa, melanggar hak manusia tanpa alasan yang benar, (mengharamkan) mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang Allah tidak menurunkan hujjah untuk itu dan (mengharamkan) mengada-adakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui.” (Al-A’râf: 33)
SETIAP JAWABAN MEMAKAI AKAL DAN LOGIKA,TIDAK MERUJUK KEPADA QUR'AN DAN SUNNAH YANG SAHIH.ORSNG YANG TIDAK BERILMU BERBICARA AGAMA, MAKA TUNGGULAH KEHANCURANNYA.
BalasHapusgunawan pintar ilmu hadits ya?
BalasHapusgunawan mending pelajari detil ESQ dulu baru berkomentar, nih tandanya gunawan IQ nya rendah..
wkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkw
mas surya, ESQ menjadi bukti kebenaran Al-Qur'an, dan Al-Qur'an sendiri mengajarkan ESQ, kalo ngga percaya, baca aja Al-Qur'an dari juz 1 sampai 30
BalasHapusGUNAWAN DANN ORTODOK LAINNYA
BalasHapusTAK HERAN KALAU BANYAK DICEKOKIN DOKTRIN JIHAD YANG DISURUH BUNUH DIRI DENGANBOM DAN MEMBUNUH ORANG2 TD BERDOSA MAU AJA..HWAAHAHAHA
KARENA BANYAK YANG MODAL BISA COPY-PASTE AYAT LALU MENGAKU BERILMU DAN MENUDUH YANG LAIN SALAH HWAHAHAHAHA..
KASIAN DEH LOW..DIKASIH AKAL TUHAN KAGAK DITERAPKAN DENGAN TEPAT..HWAHAHAHA
hajar bleeh xixixi
BalasHapusmemang kalau dipandang dari agama islam / tauhid islam memang ESQ yang dikembangkan oleh Ary G . tu sesat menyesatkan ... tapi kalau dipandang bukan dari segi agama islam memang syah-syah saja .... jadi kita tinggal pilih ... mau memakai agama sebagai acuannya atau memakai pertapaan ala ESQ .... kalau Ary G .. seorang muslim harusnya ia harus bertaubat nasuha dan balik menyatakan atau memberangus itu ESQ .... Dalam islam kalau kita mempunyai hajat atau keperluan apa saja mintalah kepada Alloh SWT.
BalasHapusESQ ala Ary G tu memang paham liberal yang sudah di nyatakan sesat oleh Majelis Ulama Indonesia.
ESQ hanya mengambil manfaat tanpa menggunakan jalan syareat Islam ... sangat busuk apa yang digembor-gemborkan dari ESQ Ary G.....
Astaqfirullahaladzim, ketika Anda beranggapan Al Qur'an dan Al Hadits "BUKAN" sebagai pedoman hidup Anda, maka tunggulah kehancuran.
BalasHapusAllah menurunkan Al Qur'an sebagai kitab suci, pedoman hidup manusia untuk dapat menjalankan hidup sesuai dengan aturan-Nya. Bukan menurut aturan kata hati.
Ingatlah syaiton selalu lihai dalam mempengaruhi, dan ingatlah syaiton musuh yg nyata bagi manusia.
hlaa jawabannya gak memuaskan malah mengkritik sana sini untuk pembenaran diri. Menjelekkan orang yang mengkritik ESQ dengan cara-cara yang sama jeleknya dengan para penkritik. Menjelekkan orang yang mengkritik dengan cara-cara yang gak ESQ. Sungguh bukan cara yang baik .... bila Anda mengkritik Pesantren atau Islam lainnya. Jawablah dengan hikmah, dengan metodologi Ilmiah, metodologi tafsir ilmi atau filsafat ilmu atau metodologi sufistik psikologis..
BalasHapus